Meminta Anak Usia Dini Main Sains, Ini 4 Tipsnya


Anak usia dini umumnya masih suka bermain. Hal itu lumrah sebab anak usia itu harus berlatih dari lingkungan sekitarnya. 

Akan tetapi butuh dipahami juga bagi orang tua, bahwa main sains pada anak usia dini mempunyai banyak manfaat bagi pengembangan kapasitas anak. 

Apakah perlu anak usia dini diajarkan ilmu pengetahuan? Tentu hal ini butuh. Berlatih sains bukan buat mengerti benar ataupun salah suatu kejadian, namun terdapat sisi lain yang makin berarti. 

Yakni menumbuhkan kualitas dasar, dimana anak belajar dengan menggunakan seluruh inderanya untuk menumbuhkan kesadaran, kecintaan dan pengenalan terhadap makhluk hidup. 

Antara lain bumi, antariksa dan perubahan fisik melalui eksplorasi, investigasi, berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi, bekerjasama dan berkontribusi dengan simpel. 

Ini bertujuan dalam memelihara dan melestarikan lingkungannya melalui kegiatan yang menggembirakan dan medapati hal-hal baru yang mengagumkan. 

Jadi, main sains itu sanggup dijalani lewat kehidupan sehari-hari dan pengetahuan sehari-hari kita. 

Berikut ini 4 tips main sains pada anak usia dini yang dirangkum atas laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud): 

1. Penjelasan dalam keseharian anak 

Secara umum, setiap aktivitas yang kita lakukan sehari-hari bisa dikaitkan dengan dunia sains. Misalnya, ketika anak main di luar rumah, orang tua bisa menjelaskan mengenai kondisi cuaca dan tanda-tanda perubahannya. 

Ketika terdapat matahari itu berarti cuaca sedang panas atau cerah, dan itu berarti anak bisa main di luar. Demikian pun ketika awan mulai gelap atau mendung yang merupakan pertanda bakal turunnya hujan, jadi anak harus lekas kembali ke rumah atau memakai payung atau jas hujan. 

Disamping itu, orang tua juga sanggup menjelaskan tentang konsep terjadinya hujan, pelangi, dan lain sebagainya. 

2. Dorong anak gunakan indera 

Teknik berikutnya yakni mendorong anak untuk memakai indera mereka supaya mengamati benda-benda dan kejadian disekitar mereka. 

Mintalah anak buat mengidentifikasi suara, tekstur, bau dan jika butuh rasa serta warna, bentuk maupun ukuran atas apa yang dilihat di sekitarnya. 

Cara ini akan membantu mengembangkan pengertian mengenai hal-hal disekitarnya, kosakata dan keterampilan observasi anak bisa tumbuh. 

3. Belajar dari buku yang menarik 

Agar anak lebih paham, alangkah lebih baik kalau menyuguhkan buku-buku sains untuk anak usia dini. Pilihlah jenis buku yang tak cuma menampilkan narasi atau teks, namun pula gambar atau terutama suara. 

4. Meminta anak bereksperimen 

Mengajarkan sains pada anak juga akan makin efektif kalau anak dilibatkan langsung dalam eksperimen. Contohnya, ketika anak mencampur warna, ajaklah anak buat mengenal konsep warna yang lebih beragam. 

Ajukan pertanyaan dan responlah dengan kalimat yang menggali penalaran kritis anak mengenai warna yang anak dihasilkan. 

Misalnya, "Wah warna hijau-nya sangat terang, campuran warna apa saja yang digunakan? Yuk kita coba lagi mencampurkan air ke dalam tepung dengan takaran yang berbeda, apa yang terjadi?" 

Maka, bermain sains mencakup proses medapati, mencari fakta dan mendiskusikan. Hal itu dijalani secara merangsangkan partisipasi anak maka itu anak masuk pada tahap kemampuan yang lebih tinggi.

Komentar