Pertumbuhan isu kekerasan berbasis gender meningkatkan kesadaran pentingnya mengajari laki-laki menghormati perempuan sejak dini.
Anak laki-laki terkadang sering menikmati hak dan keistimewaan yang berbeda dibandingkan perempuan.
Perilaku inilah yang kemudian memicu diskriminasi dan bias gender kepada perempuan.
Orangtua mampu memutuskan peran besar dengan mengajari buah hatinya untuk menghargai lawan jenisnya sejak dini.
Pendidikan mulai dari kecil akan membiasakan anak laki-laki kita bersikap hormat, lemah lembut dan menghargai lawan jenisnya.
Dengan cara ini, kita sekaligus mengajarkan anak soal isu kesetaraan gender yang kini makin bergaung.
Anak laki-laki yang menghormati perempuan
Banyak orangtua berniat mengajari anak laki-lakinya menghormati perempuan semenjak dini namun tidak tahu cara menyampaikannya.
Padahal sebetulnya kita dapat mengerjakannya dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan anak.
Menjadi contoh, berikut merupakan cara terbaik membesarkan anak laki-laki yang menghormati perempuan.
-Bicara secara terbuka mengenai hak-hak perempuan
Diskusikan kepada anak laki-laki kita tentang hak-hak perempuan dan sejarah perjuangannya, tanpa nada negatif.
Sampaikan segenap kasus yang mereka tahu dan uraikan lebih jauh soal tantangan yang dirasakan perempuan sekarang.
Anak remaja sanggup mendapatkan manfaat dari diskusi mengenai budaya pemerkosaan, slut shaming, dan seksualisasi berlebihan kepada perempuan di media.
Tetapi, amat bernilai buat tidak sempat membuat penilaian moral tentang 'laki-laki' secara umum.
Hal ini berguna membuat diskusi tetap bebas kemarahan dan emosi sekaligus mencegah putra kita terbebani sebab menjadi laki-laki.
-Berikan contoh ketika bicara soal perempuan
Berikan contoh baik ketika kita bicara soal perempuan supaya jadi pelajaran buat anak.
Mengaitkan moralitas dengan cara seorang wanita berpakaian, maupun membuktikan nilainya dalam sesuatu penampilannya, punya implikasi pada bagaimana anak laki-laki memandang nilai wanita.
Tunjukkan rasa hormat pada wanita yang lebih tua di dalam keluarga berlandaskan kebijaksanaannya, bukan cuma penampilannya.
-Tunjukkan wanita memiliki kemampuan untuk sukses
Tunjukkan kepada putra kita bahwa setiap perempuan bisa meraih kesuksesan, apa pun pilihannya di dalam hidup.
Contohnya keputusan buat jadi ibu rumah tangga maupun wanita karier, dengan pencapaiannya masing-masing.
Nilai pendidikan ini akan semakin terbantu saat kita merasa percaya diri dengan pilihan yang dicipta.
Anak bisa membuktikan ibunya masih sukses dengan caranya walau pilihan kita mungkin tak sama dengan orang lain.
-Hargai emosi anak
Anak laki-laki jarang diajarkan untuk mengakui dan mengerti emosi yang dirasakannya.
Supaya lebih seimbang, ajari buah hati pentingnya berekspresi dan melakukan introspeksi mengenai bervariasi sesuatu yang dialaminya.
Seringkali anak laki-laki dipuji atas prestasinya dan bukan sebab cara mereka memperlakukan temannya.
Sedangkan, anak perempuan umumnya dipuji atas penampilan dan empatinya daripada prestasi.
-Jangan melayani segala kebutuhan anak
Kebanyakan ibu melayangi semua kebutuhan anak laki-lakinya, mulai dari bangun hingga menjelang tidur.
Didik anak soal tanggung jawabnya dalam mengurus diri sendiri dan rumah tangga, termasuk mencuci piring dan pakaian kotornya.
Anak laki-laki yang dibesarkan dengan cara domestik ini akan nantinya akan bersedia berbagi beban pekerjaan rumah tangga sekaligus berempati pada pasangannya.
baca juga : http://134.19.190.74/
Komentar
Posting Komentar